Biasakan!
Membuat catatan yang lengkap mengenai keuangan, baik itu
cash flow (uang masuk / keluar), catatan omzet harian, mingguan dan bulanan,
catatan pembelian usaha anda. Tidak perduli seberapa kecil usaha yang telah
anda mulai, persiapkanlah pencatatannya dengan baik, agar jika suatu hari nanti
usaha itu menjadi besar, anda sudah terbiasa….
Sebenarnya, selain untuk alasan di atas, pencatatan keuangan
sangat diperlukan untuk mengukur kinerja dan target anda apakah sudah tercapai
atau belum. Banyak usaha kecil yang bangkrut padahal sebenarnya berpotensi
menjadi besar, hanya karena masalah pencatatan keuangan usaha ini.
Salah satu kelemahan UMKM dan usaha kecil menengah sejenis
adalah soal manajeman keuangan. Ya, soal mengatur keuangan usaha ini menjadi
masalah yang sangat rumit bagi pengusaha pemula dan pemilik UMKM.
Sulitkah melakukan pencatatan dan mengatur keuangan usaha?
Bisa ya, bisa tidak. Tapi semua harus dimulai, meski dengan cara paling
sederhana sekalipun.
Berikut ini 5 tips sederhana mengatur keuangan bisnis kecil
anda:
Ini di nomor urut pertama karena ini sangat penting.
Kebanyakan biang kerok kebangkrutan usaha kecil karena tidak melakukan
pemisahan keuangan ini. Tidak jelas mana duit untuk bisnis, mana duit untuk
keperluan pribadi. Tercampur baur tak karuan. PISAHKAN! sekali lagi PISAHKAN!
Ambillah gaji dari hasil keuntungan usaha anda sendiri untuk
keperluan pribadi. Jika belum mampu gaji besar, ya kecil juga gak apa-apa, asal
tercatat. Kalaupun belum mampu juga, ya tunda kesenangan, kencangkan ikat
pinggang untuk mengerjakan usaha anda tanpa digaji!
Kerap kali pelaku usaha kecil tidak memisahkan keuangan
pribadinya dengan keuangan usaha. Alasannya karena toch usahanya masih kecil,
jadi belum kompleks. Tapi ini adalah kesalahan fatal. Jadi buat dua akun yang terpisah, jika Anda
perlu suntikan dana ambil dengan prosentasi tertentu dari modal. Karena ketika
Anda membeli kebutuhan pribadi Anda dengan uang usaha, Maka tanpa sadar uang
usaha Anda akan tergerus dan habis.
Manfaatkan pihak ke-3 atau Gunakanlah Software
Gunakan karyawan atau pihak ke-3 untuk membantu melakukan
pencatatan keuangan usaha kecil anda. Berinvestasilah di SDM. Atau jikapun itu
belum memungkinkan, gunakanlah software untuk mengelola keuangan anda. Di
pasaran banyak sekali software manajemen keuangan sederhana untuk usaha kecil
dijual. Harganya pun beragam sesuai kebutuhan. Ini lebih menghemat waktu dan pekerjaan
anda dari pada menggaji seorang akuntan. Atau jika tidak bisa juga, lakukan
pencatatan sederhana di buku yang terpisah atau anda bisa menggunakan excell.
Oke, Apa saja sih yang perlu dibukukan dalam mengelola
keuangan usaha kecil secara sederhana?
Sebenarnya sangat simpel dan mudah kok asal kita mau
melakukannya. Hal yang perlu anda siapkan setidaknya buatlah 5 buku akun atau
buku rekening atau bahasa mudahnya buku catatan terpisah yang mencatat
tiap-tiap transaksinya. Apa saja itu?
1. Buku Arus Kas atau buku kas
Catatan keluar masuk uang secara riil. Isinya hanya catatan
uang keluar dan masuk saja. Dari pos manapun. Ini yang pertama. Sederhananya,
itu lho seperti buat buku kas di mesjid-mesjid atau di RT/RW kita itu. Uang
keluar…uang masuk…lalu saldo. SIMPEL!
2. Buku Persediaan Barang
Catatan untuk setiap pertambahan barang masuk karena
pembelian ke suplier yang kita lakukan dan berkurangnya barang karena laku
terjual. Ini juga sangat SIMPEL!
3. Buku Pembelian dan Penjualan
Catatan uang keluar karena pembelian barang yang kita
lakukan. Nilai rupiahnya. Catat nilai rupiahnya setiap kita melakukan pembelian
barang ke suplier. Catat juga uang masuk karena penjualan. Buku ini bisa juga
menjadi ringkasan dari buku kas, tapi khusus pembelian dan penjualan saja.
Kumpulkan data dari buku kas harian, masukkan ke buku ini. Dengan buku ini,
kita bisa memantau berapa besar pembelian dan berapa besar penjualan (omzet),
dan selisihnya langsung menjadi laba kotor sebelum dikurangi biaya-biaya.
4. Buku Hutang Piutang
Kalau ini sih biasanya sudah punya. ya catatlah hutang
pelanggan dan piutang anda ke pihak supplier.
5. Buku Biaya dan pendapatan lain selain dari penjualan
barang/jasa kita
Catatan biaya-biaya dan pendapatan lain harus dikumpulkan
dalam sebuah akun/buku tersendiri. Ini penting untuk mendapatkan data laba
bersih. biaya-biaya itu seperti listrik, telepon, pengemis dsb. Sedangkan
pendapatan lain itu misalnya menjual kardus bekas, parkir dsb.
RUMIT?
Ah sebenarnya tidak. karena ini harus dilakukan. kalau masih
bingung, belilah buku pengantar akuntansi, atau ikut kursus akuntansi dasar,
atau gunakan software atau hire pegawai yang mengerti akuntansi.
Atau, gunakan cara saya: Saya belajar akuntansi pada seorang
teman yang kebetulan kuliah di akuntansi. Saya minta tolong diajari
dasar-dasarnya, lalu minta tolong dibikinin sistemnya pake excel, saya tinggal
masukin data-data tadi sesuai post-postnya, dan tadaaaa…. laporan keuangan
usaha kecil milik saya rapih, tinggal dievaluasi.
Selamat belajar!
Sumber : http://kampungwirausaha.com/
0 komentar:
Posting Komentar